Assalamu’alaikum…
Beberapa hari ini, dunia pemberitaan ramai
memperbincangkan seoramg MC acara dangdut Indosiar yang melepas jilbabnya dalam
penampilan sehari-hari. Banyak yang mencemooh tindakan seleb tersebut dan
dianggap mempermainkan agama. Ketika ditegur oleh orang lain kenapa sampai
sebegitunya mencemooh, mereka berucap kalo hal tersebut adalah tindakan dari
saudaranya yang seiman untuk menyadarkan si seleb tersebut.
Mencemooh demi menyadarkan. Memang bisa
sadar, sih. Sadar kalo keputusannya itu benar. Dari pada terus berada di
kelompok orang yang lebih peduli tabir dan sebegitu mudahnya mencela. Dan
mungkin akan menyebabkan dia akan pindah kelompok.
Saya jadi teringat dengan kisah Umar bin
Khathab, di dalam kitab Ahkamul Quran dikisahkan tentang Rabiah bin Umayah bin
Khalaaf. Karena kesukaannya mabuk-mabukan, lelaki itu diasingkan oleh Umar ke
Khaibar. Celakanya, di sana Rabiah berkenalan dengan Hiracli dan pindah
kepercayaan. Mengetahui hal tersebut, Umar sangat menyesal dan berjanji tak
akan melakukan pengasingan lagi walaupun kasusnya berupa perzinahan.
Artinya apa? Pengasingan terhadap orang yang
kita anggap salah dan melanggar ajaran kita itu justru semakin meyakinkan orang
tersebut untuk “resign”. Ama kelompok sendiri dicaci dibenci, tapi ama kelompok
lain diperlakukan santun, dituntun lagi dengan perlahan. Dan dalam kasus seleb
tadi, reaksi orang-orang malah mencaci dan membuatnya terasing. Yang begitu
ngakunya mengikuti ajaran Nabi dan para sahabat.
Apa
itu jilbab?
apaan
BalasHapusberfungsi ternyata komennya
Hapuscoba balas lagi
Hapusgak bertingkat tuh
Hapusasal aja
BalasHapus