Sabtu, 18 November 2017

lalilu

Assalamu’alaikum…

Beberapa hari ini, dunia pemberitaan ramai memperbincangkan seoramg MC acara dangdut Indosiar yang melepas jilbabnya dalam penampilan sehari-hari. Banyak yang mencemooh tindakan seleb tersebut dan dianggap mempermainkan agama. Ketika ditegur oleh orang lain kenapa sampai sebegitunya mencemooh, mereka berucap kalo hal tersebut adalah tindakan dari saudaranya yang seiman untuk menyadarkan si seleb tersebut.



Mencemooh demi menyadarkan. Memang bisa sadar, sih. Sadar kalo keputusannya itu benar. Dari pada terus berada di kelompok orang yang lebih peduli tabir dan sebegitu mudahnya mencela. Dan mungkin akan menyebabkan dia akan pindah kelompok.

Saya jadi teringat dengan kisah Umar bin Khathab, di dalam kitab Ahkamul Quran dikisahkan tentang Rabiah bin Umayah bin Khalaaf. Karena kesukaannya mabuk-mabukan, lelaki itu diasingkan oleh Umar ke Khaibar. Celakanya, di sana Rabiah berkenalan dengan Hiracli dan pindah kepercayaan. Mengetahui hal tersebut, Umar sangat menyesal dan berjanji tak akan melakukan pengasingan lagi walaupun kasusnya berupa perzinahan.

Artinya apa? Pengasingan terhadap orang yang kita anggap salah dan melanggar ajaran kita itu justru semakin meyakinkan orang tersebut untuk “resign”. Ama kelompok sendiri dicaci dibenci, tapi ama kelompok lain diperlakukan santun, dituntun lagi dengan perlahan. Dan dalam kasus seleb tadi, reaksi orang-orang malah mencaci dan membuatnya terasing. Yang begitu ngakunya mengikuti ajaran Nabi dan para sahabat.

Apa itu jilbab?


Latest
Next Post

Saya hanya penulis blog tentang apa-apa yang membuat heran. Nggak ada yang istimewa. Semua bisa nulis begini juga. Saya bisa dihubungi melalui alamat surel: how.hawadis@gmail.com

5 komentar:

Berkomentarlah yang sopan, nyambung dan pengertian. Kan lumayan bisa diajak jadian.